Kamis, 31 Maret 2016

Metodologi Penelitian

Kebenaran dalam Metodologi Penelitian
A.    Pengertian Kebenaran
Dalam bahasan ini, makna “kebenaran” dibatasi pada kekhususan makna “kebenaran keilmuan (ilmiah)”. Kebenaran ini mutlak dan tidak sama atau pun langgeng, melainkan bersifat nisbi (relatif), sementara (tentatif) dan hanya merupakan pendekatan. Kebenaran intelektual yang ada pada ilmu bukanlah suatu efek dari keterlibatan ilmu dengan bidang-bidang kehidupan. Kebenaran merupakan ciri asli dari ilmu itu sendiri. Dengan demikian maka pengabdian ilmu secara netral, tak bermuara, dapat melunturkan pengertian kebenaran sehingga ilmu terpaksa menjadi steril. Uraian keilmuan tentang masyarakat sudah semestinya harus diperkuat oleh kesadaran terhadap berakarnya kebenaran.
Selaras dengan Poedjawiyatna yang mengatakan bahwa persesuaian antara  pengatahuan dan obyeknya itulah yang disebut kebenaran. Artinya pengetahuan itu harus dengan aspek obyek yang diketahui. Jadi pengetahuan benar adalah pengetahuan obyektif.
Kebenaran Ilmiah, yaitu kebenaran yang terbangun/diperoleh berdasarkan proses penelitian dan penalaran logika ilmiah. Kebenaran ilmiah ini dapat ditemukan dan diuji dengan pendekatan pragmatis, koresponden, dan koheren.
B.     Proses mendapatkan kebenaran
pendekatan untuk memperoleh kebenaranpendekatan untuk memperoleh kebenaran dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan ilmiah dan non ilmiah. 
1.      pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah kerja tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar melalui penelitian ilmiah
2.      pendekatan non-ilmiah, tidak dilakukan melalui langkah-langkah yang cermat. pendekatan ini banyak terjadi di masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang umum muncul disana.
 macam-macam pendekatan non-ilmiah
a.       akal sehat (common sense), digagas oleh Conant dan dikembangkan oleh Kelinger. yang dimaksud adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi manusia. contohnya: pada abad ke-19 hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan untuk memotivasi siswa, pada perkembangannya tindakan ini dibantah oleh para peneliti. reward dirasa lebih meningkatkan motivasi dibandingkan hukuman.
b.      prasangka, yaitu pencapaian pengetahuan secara akal sehat oleh pihak yang berkepentingan, mudahnya timbul prasangka akan mempersempit pengamatan, mengkambing hitamkan orang lain, menyokong suatu pendapat dan dengan akal sehat cenderung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas yang kemudian menimbulkan prasangaka.
c.       pendekatan deskriptif, diperoleh dengan cepayt melalui proses yang tidak disadari dan dipikirkan terlebih dahulu. tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. akibatnya sulit dipercaya karean menggunakan metode apriori.
d.      penemuan kebetulan dan coba-coba, diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. misalnya saja percobaan pertama diikuti dengan serangkaian percobaan selanjutnya tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu namun pemecahan terjadi secara kebetulan (trial and eror)
e.       pendapat otoritas ilmiah, otoritas ilmiah adalah orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau pengalaman kerja ilmiah dalam bidang tertentu. pendapat mereka sering diterima tanpa diuji walaupun tidak selamanya benar karena dasar pemikirannya logis, bukan penelitian.
 pendekatan untuk memperoleh kebenaran
pendekatan untuk memperoleh kebenaran dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan ilmiah dan non ilmiah. 
1.                  pendekatan ilmiah menuntut dilakukannya cara-cara atau langkah kerja tertentu agar dapat dicapai pengetahuan yang benar melalui penelitian ilmiah
2.                  pendekatan non-ilmiah, tidak dilakukan melalui langkah-langkah yang cermat. pendekatan ini banyak terjadi di masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan yang umum muncul disana.
 macam-macam pendekatan non-ilmiah
·                     akal sehat (common sense), digagas oleh Conant dan dikembangkan oleh Kelinger. yang dimaksud adalah serangkaian konsep dan bagan konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi manusia. contohnya: pada abad ke-19 hukuman merupakan alat utama dalam pendidikan untuk memotivasi siswa, pada perkembangannya tindakan ini dibantah oleh para peneliti. reward dirasa lebih meningkatkan motivasi dibandingkan hukuman.
·                     prasangka, yaitu pencapaian pengetahuan secara akal sehat oleh pihak yang berkepentingan, mudahnya timbul prasangka akan mempersempit pengamatan, mengkambing hitamkan orang lain, menyokong suatu pendapat dan dengan akal sehat cenderung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas yang kemudian menimbulkan prasangaka.
·                     pendekatan deskriptif, diperoleh dengan cepayt melalui proses yang tidak disadari dan dipikirkan terlebih dahulu. tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. akibatnya sulit dipercaya karean menggunakan metode apriori.
·                     penemuan kebetulan dan coba-coba, diperoleh tanpa rencana, tidak pasti dan tidak melalui langkah-langkah sistematis dan terkendali. misalnya saja percobaan pertama diikuti dengan serangkaian percobaan selanjutnya tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu namun pemecahan terjadi secara kebetulan (trial and eror)
·                     pendapat otoritas ilmiah, otoritas ilmiah adalah orang yang telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau pengalaman kerja ilmiah dalam bidang tertentu. pendapat mereka sering diterima tanpa diuji walaupun tidak selamanya benar karena dasar pemikirannya logis, bukan penelitian.

Senin, 21 Maret 2016

contoh soal anava satu jalan



Tugas Statistik Anava Satu Jalan
Seorang mahasiswa ingin mengetahui apakah ketiga buku yang ada yaitu novel, komik dan buku perkuliahan memiliki dampak yang sama terhadap minat baca mahasiswa semester 2.
Untuk itu dilakukan penelitian terhadap 18 mahasiswa sebagai sampel.
1.      Judul: Perbedaan minat baca mahasiswa semester 2 ditinjau dari variasi buku bacaan.
2.      Variabel
Variabel bebas             X         : Buku bacaan
                                                X1        : Novel
                                                X2        : Komik
                                                X3        : Buku perkuliahan
Variabel terikat            Y         : Minat baca mahasiswa semester 2
3.      Hipotesis
H0: µ1=µ2=µ3 ( tidak ada perbedaan minat baca mahasiswa berdasarkan variasi buku bacaan)
HI: µ1≠µ2≠µ3 ( ada perbedaan minat baca mahasiswa berdasarkan variasi buku bacaan)
4.      Langkah analisis baku
a.       Tabel
Minat baca mahasiswa menurut buku bacaan
Novel
Komik
Buku Kuliah
Jumlah
X1
X12
X2
X22
X3
X32
X
X2
16
256
16
256
14
196

14
196
19
361
15
225
12
144
22
484
17
289
16
256
21
441
14
196
17
289
19
361
18
324
20
400
17
289
20
400
22
484
18
324
17
289
21
441
20
400
19
361
19
361
23
529
18
324
20
400
20
400
20
400
177
3227
195
3845
172
3004
544
10076
T1
∑X12
T2
∑X22
T3
∑X32
G
∑∑X2 J
            N= 30
            K= 3
T12= 31329        T22= 38025        T32= 29584        ∑ T2 J= 98938
b.     Memberikan simbul numerik, sbb:
1)      Simbul angka 1= G2 / kn atau G2 / N =5442 / 30= 9864.53
2)      Simbul angka 2= ∑∑X2 J = 10078
3)      Simbul angka 3= ∑ T2 J / n = 31329/10 + 38025/10 + 29584/10 = 9893.8
c.      Menghitung jumlah kuadrat perlakuan / JK ( sum of square ):
JK. Perlakuan = ( 3-1 ) = 9893.8 - 9864.53 = 29.27
JK. Kesalahan = ( 2-3 ) = 10078 - 9893.8 = 184.2
JK. Total = ( 2-1 ) = 10078 - 9864.53 = 213.47
d.     Menentukan degree of freedom ( df )
Df. Perlakuan = ( k – 1 ) = 3 – 1 = 2
Df. Kesalahan = ( N – k ) = 30 – 3 = 27
e.      Menghitung rata-rata kuadrat / RK. ( Mean Square )
Rk. Perlakuan = JK. Perlakuan / df. Perlakuan = 29.27 / 2 = 14.635
RK. Kesalahan = JK. Kesalahan / df. Kesalahan = 184.2 / 27 = 6.822
f.      Menghitung besarnya F:
F = RK. Perlakuan / RK. Kesalahan = 14.635 / 6.822 =2.145
SUMBER VARIAN
SUM OF SQUARE
DEGREE OF FREEDOM
MEAN / SQUARE
F. HITUNG
Variance Between
Ssb = 29.27
k-1 = 2
Msb = SSb / df = 29.27 / 2 = 14.635
F = MSb / MSw = 14.635 / 6.822 = 2.145
Variance Within
SSw = 184.2
N – k = 27
MSw = SSw / df = 184.2 / 27 = 6.822
Total
SST = 213.47
N – 1 = 29



g.      Tabel Nilai-nilai F
Bilangan dalam daftar tabel nilai F, menyatakan
Baris atas : P = 0,05
Baris bawah : P = 0,01
d.b Penyebut / Denumerator
d.b pembilang / Numerator

1
2
...
500
1
161
4052
200
4999


...
...




27
4.21
7.67
3.35
5.48




h.      KESIMPULAN
Harga F. Hitung : 2.145
Harga F. Tabel = F 0,05/ ( k-1 );( N-k) atau F 0,05 / 2;15 = 3,35
Dengan demikian harga F < F 0,05 / 2;15 atau 2,145 < 3,35. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho. Diterima. Artinya bahwa ketiga jenis buku bacaan secara signifikan memiliki dampak yang sama terhadap minat membaca mahasiswa semester 2.